January 27, 2005

Old Willow Tree

 

Lubang yang kamu gali ini terlalu dalam. Ketika aku jatuh ke dalamnya, sakitnya sangat menyiksa. Kepalaku terantuk batu di dasarnya dan tidak henti-hentinya mengeluarkan darah yang langsung meresap ke dalam tanah. Merah sekarang seluruh dasarnya.
Hampir sedikit lagi aku keluar tapi aku jatuh terperosok lagi. Lututku yang berdarah kali ini, membuatku makin susah memanjat ke atas.
Sial, lubang ini jauh lebih dalam dari yang aku kira. Keluar dari lubang ini jauh lebih sulit dari yang aku duga.
Aku capek, perlu istirahat sejenak.
Mengumpulkan tenaga kembali sebanyak-banyaknya.

* * *

...tinggal sedikit lagi...
Dan ...ah, leganya.
Sekarang aku sudah berhasil keluar dari lubang sialan ini.
Aku sudah bisa menikmati pemandangan di atas sini, ah indahnya.
Tapi tenagaku lebih jauh terkuras.
Aku memandang ke sekeliling, hanya terdapat hamparan rumput dan sebatang pohon willow tua. Gidds tidak ada di sini. Hanya aku sendiri.
Aku memutuskan berjalan ke arah pohon itu, pelan dan limbung. Aku berhasil sampai ke pohon itu. Detik berikutnya.. aku jatuh. Badanku tak kuat lagi.
Di bawah naungan bayangan pohon willow tua aku berbaring. Sambil tetap mencoba memandang sekeliling.
Dan aku melihatmu di kejauhan. Kau sedang mencoba terbang dengan bantuan sayapnya.
[Kamu tersenyum dengannya]
Lalu menoleh ke arahku dan berkata,
“Terbanglah engkau dengan sayap lain agar kau bahagia.”
[Bahkan kamu tersenyum ketika mengatakan ini]

Terdiam, aku lalu tersenyum.
Tetap aku berbaring di alas rumput ini.
Tidak sekarang, aku masih terlalu letih. Aku perlu menguatkan sayapku hingga dapat terkembang lagi. Biarlah kau saja yang merasakan indahnya pemandangan ini dari atas sana.
Kukeluarkan sebatang rokok dari sakuku. Kunyalakan, hisap dalam-dalam, hembuskan pelan-pelan.
Hanya itu dulu yang bisa kulakukan, saat ini.
...Aku akan menikmati sebentar entah beberapa batang rokok yang terbakar. Aku akan melihat-lihat dulu ke atas dari bawah sini. Melihatmu bahagia terbang tinggi bersamanya.
Dan nanti jika sayapku tidak terasa perih, semua lukanya sudah menutup kembali. aku akan mencoba terbang lagi dari sini. Mungkin dengan sayapku sendiri. Mungkin aku akan meminjam sayap orang lain dan terbang bersama dengannya.
Tapi sekarang, biarkan aku menikmati dulu sebatang rokok ini.

<< Home