February 12, 2005

Home

 



Aku terus berjalan melewati gang panjang ini. Ramai di ujung sana. Anak-anak SD sedang bermain-main di pinggir gang. Ada yang main gundu. Ada yang mengantri beli jajanan. Ada yang dengan serunya membicarakan tentang film kartun kemarin sore. Ada yang sendirian saja duduk melihat anak yang lain bermain bola.
Hmmm, waktu istirahat mungkin. Aku jadi penasaran apa yang dulu aku lakukan ketika sedang mengalami hal yang sama.

Waktu itu aku duduk diam saja di atas dahan pohon kamboja.
Sendiri melihat anak lain bermain dari atas sana.

Lewati warung, tidak ada yang berbeda. Lagi-lagi ibu-ibu bergosip entah siapa lagi yang digosipkan hari ini. Hal yang selalu mereka lakukan ketika bertemu ibu-ibu lain waktu beli sayur buat lauk nanti siang.

Satu belokan, dan satu belokan lagi. Sampai ke rumah yang tidak terlalu tercinta. Langsung mandi saja. Tidak usah makan. Tidak terlalu nafsu makan belakangan ini. Entah kenapa. Mungkin sebaiknya aku makan saja? Ah sudahlah, terlalu mengantuk. Habis mandi langsung tidur saja,

Pintu pagar kubuka. Ah, pulang pagi lagi hari ini. Terlalu banyak kerjaan, terlalu banyak kesibukan. Mungkin semuanya harus aku lupakan sebentar untuk hari ini. Walaupun masih banyak yang belum terselesaikan.

Biasanya pintu depan tidak terkunci. Dengan penuh percaya diri tanganku menurunkan handle pintu. Tapi pintu tidak bergerak sedikit pun. Aneh. Aku mengetuk dari luar. Anjing menggonggong dari dalam. Anjing berisik itu lagi. Selalu saja begitu setiap aku pulang. Menggonggong menyebalkan. Tidak tahu apa aku juga salah satu majikan?

Pintu terbuka. Dari dalam keluar kepala Papa.

...Papa bukannya di Jakarta?
Kata dokter sudah bisa pulang kok.
...kenapa nggak bilang-bilang?
Nggak apa-apa, biar kasih surprise aja, haha.
...surprise apaan.

Aku masuk rumah. Langsung naik ke atas. Buka pintu kamar, lalu tutup lagi. Lempar tas sembarangan, gantung jaket, lalu ganti pakaian.

Sialan, pulang kok tidak bilang-bilang.

Aku memutuskan langsung tidur. Tidak ada mandi. Tidak ada makan. Tidak ada kerjaan.
Langsung menjatuhkan diri terlentang di atas kasur.

Ah, sudahlah, yang penting dia sudah pulang.

Tidak lama kemudian aku tertidur tanpa mengingat apa yang kumimpikan ketika aku terbangun kemudian.

<< Home