May 14, 2005

subject: [none]

 

Hmm... email ini 1 gigabyte sudah terisi hampir setengahnya. Kebanyakan tidak penting, biasanya berisi daily digest dari semua mailing list yang aku ikuti. Terlalu banyak. Tidak ada yang penting. Sia-sia aku cari keberadaannya namun dia tidak pernah menampakkan dirinya lagi sekarang. Paling tidak di dunia maya. Tidak pernah sekalipun aku mendengarnya di dunia nyata. Mungkin juga ia bukan sebuah realita. Dia.
Semua email ini tidak mungkin akan kubaca. Terlalu malas. Tidak ingin ada waktu yang terbuang sia-sia demi membaca sebuah kumpulan email-email. Junk mail mungkin. Lebih baik dihapus saja. Meskipun masih banyak space kosong yang tersedia, toh aku tidak akan memerlukan semua email ini.
Tanganku menggerakkan mouse. Kursor di layar komputer bergerak turun. Tidak, aku tidak menekan tombol empty. Aku malah mengklik kata last disamping tulisan show message, first, prev, dan next itu. Bukan empty, atau delete all, tapi aku memilih kata last dari sebegitu banyak alternatif kata yang ingin dipilih. Kenapa? Tidak tahu juga. Tanganku sendiri yang memutuskan untuk menggerakkan kursor ke sana. Tiba-tiba. Bukan berarti koordinasi otak kiri dan kananku tidak nyambung. Hanya saja.
Tampilan monitor berganti ke email-email terlama yang pernah aku terima. Februari 2001. Wow, empat tahun yang lalu.
Mataku melihat-lihat, email apa saja yang ada di dalam situ. Mencoba bermain dengan kenangan masa dulu. Tetapi mataku hanya tertuju pada satu. Email itu. Semua email mempunyai subject yang jelas, tapi ini hanya bertuliskan [none]. Penasaran. Kubuka. Keluar kata-kata.

S U P E R N O V A

- Diperuntukkan bagi Anda yang ingin HIDUP –


Email ini, tentu saja, mengapa aku bisa lupa?

Selamat. Datang.

Baiklah, akan kubacakan untuk Anda.


Hari ini Supernova akan menelaah sesuatu yang disebut RECTOVERSO.
Rectoverso adalah gambar yang saling mengisi antarmuka belakang dan depan. Salah satu contoh rectoverso yang bisa kita temui sehari-hari adalah sebuah ikon gambar di lembar uang kertas. Misalkan, ada sebuah rectoverso yang secara utuh berupa lingkaran yang didalamnya ada lima kelopak, berjajar teratur dan berpusat pada satu titik di tengah.
Di satu sisi kertas, gambar yang dimunculkan adalah lingkaran dengan tiga kelopak. Di sisi lain, adalah gambar lingkaran dengan dua kelopak, yang apabila disatukan dengan sisi baliknya akan menampilkan rectoverso yang utuh, lingkaran dengan dua lima kelopak yang teratur dan berpusat pada satu titik di tengah.

Wah, sepertinya ini bakal lama.

Perspektif kita yang parsial tidak akan melihat bahwa diri kita sebenarnya adalah rectoverso. Terlalu banyak manusia yang menghabiskan seumur hidupnya dalam perasaan hampa, seakan-akan ada sesuatu yang hilang dari dirinya dan tidak tahu apa. Lalu mereka mencari,dan mencari. Keluar dari inti mereka sendiri, dan kemudian tersesat. Dengan bermacam-macam cara mereka lalu memeras keringat dan otak untuk mendefinisikan “sesuatu” yang hilang itu, yang kebanyakan mereka anggap berada di “luar” sana.
Manusia memang seolah didesain untuk menunaikan satu misi: mencari tahu asal usul mereka. Demi kembali merasakan keutuhan itu, yang niscaya akan membuat mereka berhenti merasa kecil dan teralienasi di tengah megahnya jagat raya.

Lalu, bagaimana kalau ternyata apa yang kita kira selama ini sebagai ketidaklengkapan sebenarnya hanya rectoverso belaka? Yang artinya kita tidak perlu ke mana-mana. Yang artinya lagi, untuk merasa utuh kita hanya perlu mengubah perspektif kita. Ketika kita berhasil mengambil jarak dari benih-benih pemecah belah dalam pikiran kita, maka rectoverso akan tampil. Yang artinya lagi (dan lagi), apa yang akan Anda ingin cari tidak berada di luar sana. Sebaliknya, sangat dekat, tak berjarak. Temukan kenop Anda, dan putar. Lihat dengan cara yang lain.

Berhentilah merasa hampa. Berhentilah minta tolong untuk dilengkapi. Berhentilah berteriak-teriak ke sesuatu di luar sana. Berhentilah bertingkah seperti ikan di dalam kolam yang malah mencari-cari air. Apa yang Anda butuhkan semuanya sudah tersedia.
Tidak ada seorang pun mampu melengkapi apa yang sudah utuh. Tidak ada sesuatu pun daoat mengisi apa yang sudah penuh. Tidak ada satu pun yang dapat berpisah satu sama lain.
Tinggal kemauan Anda untuk mampu menyadarinya atau tidak.
Temukan kenop Anda, dan putar.

Betul sekali. Utuh. Sempurna. Adalah kita.

Sampai jumpa di simpul benang perak berikutnya.

Selesai. Tapi tidak pernah ada lagi simpul benang perak berikutnya. Ia hanya lenyap begitu saja, hilang entah kemana. Isu-isu sempat beredar di jaringan cyber oleh kami, para fans, para pencandunya, ahli warisnya. Ada yang bilang ia terkena serangan jantung mendadaklah, pensiunlah, sibuk mengurus anaklah. Mereka juga bilang kalau ia lenyap terseret arus di Sungai Amazon. Brazil? Tempat aneh untuk liburan. Kecuali dia memang seorang pecinta alam? Mungkin saja.
Aku melihat jam. Sial, terlalu lama berada di sini. Harus cepat.
Aku kemudian menghapus semua email yang ada di situ. Check semua, lalu klik delete dan tekan enter. Mudah sekali. Dan semua lenyap. Terhapus, tak berbekas.
Semua kecuali email itu.
Rectoverso.

* Sebagian merupakan kutipan langsung dari Novel Supernova: Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh.
Trims buat Dee.


<< Home