July 27, 2005

Obrolan Siang Bolong

 

Berhubung lagi-lagi saya belum bisa menulis cerita karena lagi-lagi komputer diculik kakak ke jakarta, maka saya tidak tahu mau mengerjakan apa lagi.
Tapi saya merasa ingin berkata-kata, jadi saya menulis beberapa saja saat ini.


(1) Ternyata perasaan jatuh cinta terlah membuat saya mampu menghasilkan beberapa bait puisi malam minggu kemarin.
Kalau boleh saya tulis di sini,




Malam ini aku tak ingin pergi
untuk apa aku harus pergi,
jikalau kau sudah berada di sini?
Tahukah kau waktu berhenti sejenak?
ketika jantungku berhenti berdetak
melihatmu, tertidur di sisiku
hingga aku tahu mentari akan membangunkanmu..

Tuhan, jika Kau memang benar-benar ada,
janganlah Kau buat sirna
keindahan yang paling indah di bumi yang pernah ada
Sejuta pesona nirwana darimu, aku nikmati
Dan jika esok akan datang, mungkinkah Kau buat ia pergi?

Aku berseru kepadaMu, usirlah matahari!
Lenyapkanlah ia dari semesta ini!
Agar aku bisa bersamamu, abadi...


segera dilanjutkan dengan puisi kedua,


Bandung, 24/07/2005 00:25




Apakah aku berdosa karena mencoba untuk jujur?
aku tidak tahu apakah engkau masih ada disini,
duniaku sudah mengabur
Mungkin kata-kata ini tidak layak untukmu, aku tak tahu pasti
Tapi yang kutahu pasti adalah aku ingin selamanya berada di sini,
di sebelahmu saat ini...


Bandung, 24/07/2005 00:32


dan kurang sreg kalau tidak ada yang ketiga,


Kenapa engkau harus malu?
Apakah kau malu kepada bulan dan bintang
yang tersenyum menyaksikan kita berdua malam ini
atau malu kepadaku yang menatap hatimu lekat saat ini?
Bicaralah, agar aku pun mengerti
Berkatalah, kuingin meresapi setiap bait puisi
yang mengalir dari bibirmu,
setiap untaian kata manismu,
biarlah aku nikmati...



Bandung, 24/07/2005 00:41


Ya, walaupun puisinya terasa agak dangdut tapi rasanya lumayan menyenangkan.


(2) Minggu lalu saya nonton Gie lagi untuk yang kedua kalinya. Hmm.. Riri Riza bisa mengolah buku demonstran itu menjadi menarik juga, saya jadi kepikiran untuk membacanya.
Satu hal yang saya kagumi adalah scoringnya! Detail-detail memang menarik, tapi scoring film ini sangatlah pol!
Hati saya tidak berhenti berdebar-debar karena scoring yang begitu mencekam dari awal sampai akhir, kecuali adegan demonstrasi yang tiba-tiba menjadi metal nan rock n roll dengan lagu Speaker First itu.
Johan teman saya mencak-mencak setelah nonton Gie, nggak kaya orang Cina pada umumnya katanya, pake protes2 segala, hahaha...


(3) Lingkaran, sebuah lagu dari Padi yang paling saya sukai kembali menjadi song of the week yang selalu saya senandungkan setiap hari. Berawal dari kerjaan iseng ngoprek isi komputer teman, ternyata lagu itu saya temukan. Dan jadilah saya nyanyikan.
Lagu ini belum bisa dimainkan dengan bagus oleh band saya ketika smu dulu, pasti saja ada yang tidak sreg. Jadinya lagu itu tidak pernah kami mainkan di panggung.


(4) Jatuh cinta membuat saya selalu kangen dengan seseorang, betul begitu bukan?


(5) Paling bete kalau siang-siang begini dan tidak tahu hal apa yang bisa dilakukan..
dan bisa-bisa menghasilkan obrolan tidak jelas seperti ini.


(6) Ah sudahlah, saya ingin merokok Marlboro Lights Menthol ini dulu sendiri. Saya jadi kangen Mimi, biasanya kami berdua selalu merokok bersama-sama. Tapi dia sedang menemani temannya yang datang dari jakarta siang ini, jadi biar saya merokok sendirian saja sekarang.





<< Home