November 15, 2006

kontemplasi pagi 5:19

 

Pagi hari. Cahaya mentari
menyilaukan mata dari sebelah kiri.
Masih subuh. Sudah jenuh
tapi belum juga tidur. Mungkin
setelah semuanya selesai aku akan tertidur lelap
tidak hanya sekejap.

Jalan Dago masih sepi. Udara dingin
menembus masuk ke paru-paru. Sementara rokok ini
tak kunjung habis. Hanya aku di luar berdiri
menikmati langit subuh yang memerah
sementara kau masih tenggelam dalam mimpi-
mimpimu yang kucintai.

Matahari terbit merah perlahan berubah
jingga. Mengajakku tertawa. Tawa yang dipaksa.
Karena kau masih tenggelam dalam mimpi,
mimpiku akan dirimu yang kucintai.

<< Home